Outsourching Oh nasibmu



Tenaga Outsourching oh nasib, suatu dilema yang sangat terasa di negara tercinta kita ini, Memeras pekerja dan membuat makmur pengusaha. Itulah potret outsourcing di Indonesia. Padahal jika diterapkan dengan sistem yang baik seperti dinegara lain, outsourcing semestinya tidak akan membuat pekerja menderita. belum lagi tanggung jawab mereka yang sangat tidak setara dengan gaji yang dia terima. Di tempatku bekerja perbandingan outsourching dengan karyawan tetapnya saja malah banyak outsourchingnya, padahal kalau mau diadu ilmu (pede nih) aku yakin karyawan tetapnya kalah jauh dibanding tenaga outsourching



Posting ini terinspirasi dari tempat kerjaku, dan teman-teman seperjuangan (read =sesama outsourching/buruh berpendidikan) yang mulai mengeluh karena kontrak kerjanya sebentar lagi akan berakhir, berita ini kayaknya bukan hanya isu belaka, sebab perusahaan ini ada pergantian management, so pasti kontrak2 banyak perubahan dan revisi, dan system dari PT temenku udah gak dipake lagi oleh perusahaan ini dan digantingan dengan system baru, otomatis PT tersebut secara kasar akan memecat pekerjanya karena sudah tidak dipakai oleh perusahaan yang selama ini bekerja sama. Trus bagaimana nasib mereka, ditengah tambah parahnya perokonimian kita dengan naiknya BBM beberapa bulan lalu, dan masih sulitnya lapangan kerja, akankah itu juga terjadi pada diriku sendiri…??yang juga sama2 tenaga outsourching……………

Sabar kawan2ku, tunjukkan kalian itu mampu, tetap semangat walau kontrak kalian sudah tinggal sekitar 5 bulan lagi. udah ah jadi sedih nich.

Anda setuju atau tidak dengan outsourcing?silahkan diskusi atau beri komen



17 Responses to "Outsourching Oh nasibmu"

  1. Setuju........... pokoknya aku setuju... Outsourching juga manusia...

    ReplyDelete
  2. se-7 aja deh biar di traktir bakso, hehe

    ReplyDelete
  3. Kalau yang terjadi di Indonesia... jelas ga setuju. Outsourcing cuma dijadikan alasan perusahaan untuk mempunyai "kebebasan" bertanggung jawab atas pekerjanya.

    Seharusnya (mungkin) outsourcing it adalah seperti Third-party untuk software)pihak ketiga. Jadi sampai kapanpun, pasti dibutuhkan.

    Itu mah kata saya...

    ReplyDelete
  4. mending jadi blogger sejati bro... buat ratusan blog.. buat satu front trus rekrut operator2 warnet... jadiin mereka author.. trus klo rating blog dah tinggi... baru dech... mulai maen PTC PTR ato yg laen... wokke.... hidup blogger.... hiks...hiks... pisss ahh

    ReplyDelete
  5. BELI BERAPA BUNGKUS MAS NASI KARAKNYA????YANG NANING MBAK DITA YA MAS..KATANA..

    ReplyDelete
  6. Huahahahahahahahahahahhahaa..
    wakakakakakkakak,,,,.....
    MuLai sekarang harus SEDIKIT BICARA, BANYAK BEKERJA, DAN ADA HASILNYA, beres!

    ayo Age Of Emipre Lawan PenjahatW*n*t* ,
    hmm.. Nulis tentang outsorcing(OS) ya?
    outsorching tetep sah sah saja, saya PERCAYA KALAU PEGAWAI TETAP ATAU PNS aDalah orang-orang YANG SANGAT MALAS DAN TIDAK PRODUKTIF, mungkin 10% saja yg produktif, sehinga mereka butuh OS, bukan hanya di negara kita,di amrik, inggris, aussie juga jd tren, bahkan yg mempopulerkan adalah ketika org india yg menjual jasa OS di perusahaan operator di amrik, jadi sah sah saja karena kita tetep butuh makan toh? hehe
    tapi seharusnya OS di lindungi UU, paling tidak menurut saya OS harus spt di aussie dimana karyawan OS mempunya salary 20% lebih banyak drpd Karyawan tetap, karena mereka akan menjaga kualitas akan di rinya, tapi terbalik di negara KITA, KARYAWAN TETAP YANG TIDAK PRODUKTIF BERGAJI 2 KALI LIPAT DARI OUTSORCING, jadi BANGSA INI MEMELIHARA PARA PEMALAS? Hhehehehe tidak tahu, tanya pak SBY saja

    Tetep semangat , apa yang anda lakukan masih di tahap awal, kita sam-sama berangkat dari NOL, saya bahkan cuma BONDO NEKAT dateng ke situBONdoNEkat!

    ReplyDelete
  7. 1. Sabar ya Mas

    2. Ya itulah susahnay kerja di perusahaan outsourcing. Ganti manajemen yan ganti outsourcing...mudah-mudahan terus lanjut mas

    ReplyDelete
  8. ni salah satu bentuk penjajahan kepada kaum muda di indonesisa...waktu atau masa produktif kita di mabil semuanya oleh outsourcing, nanti pas tua kita di buang2 kyk sampah...abis bingung cari kerja lg..umur udh tua...siapa yang mau nerima....mendingan di bubarin aja ni outsourcing...kerja cuma ongkang2 kaki, tapi hobby nya ngambil jatah dari hasil keringat orang

    ReplyDelete
  9. Indonesia.. klasik banged.. PNSnya malas, orang produktifnya malah kesaring di OS, n ga dihargai.. pantas klo Indonesia ga bisa seperti negara maju lainnya.

    ReplyDelete
  10. @Kang Boim : iya itu kang boim, kita sama saja dijajah sesama orang-orang indonesia sendiri
    @uNieQ : yup itu sudah jadi tradisi kang
    @edisamsuri : ket biyen ki wis sabar hehehehe
    @YOEX : gpp mas jualan nasi karak yang penting halal (inidia salah satu temenku yang menunggu detik-detik kontraknya)
    @masenchipz : blogger juga manusia, gak nyambung ya :D

    ReplyDelete
  11. wahh,,iya yah,, kalo outsourching sih,, serba salah..nya

    ReplyDelete
  12. riRiN! : bukan serba salah, malah serba tidak jelas, selalu nunggu kontrak aja apakah diperpanjang ato tidak :((

    ReplyDelete
  13. saya juga tenaga outsourching, harusnya outsourching dihapuskan,soalnya hanya perusahaan yang diuntungkan...

    ReplyDelete
  14. Kalau menurut saya sich sah-sah aja ko' adanya outsourching di indonesia.
    Sebenarnya perusahaan dan karyawan sama-sama untung, Nyatanya yang terjadi selama ini banyak karyawan yang masuk outsourching dan banyak juga yang diangkat menjadi karyawan permanent tanpa dipungut biaya.
    Kita harus berfikir positif, justru dengan adanya Outsourching kita bisa berlomba untuk menjadikan perusahaan yang terbaik.
    Dan catat........
    Bahwa tidak semua outsourcing dipungut biaya ataupun dipotong gaji.
    yang penting sekarang kerja aja kalau kita kerjanya baik pasti kita akan jadi karyawan permanent ko'.
    Betul kaaaaaaaaaannnnnn..........

    ReplyDelete
  15. wuih kita senasib ya...
    aku bener2 kesel dengan danya peraturan spt ini
    ada capres yg menyerukan menghapuskan outsourching, tp aku takut nanti malah PHK terjadi besar2 an...menurut saya pemerintah harus lebih kerja keras...
    tp dengan aku kerja outsourching aku sdh bersyukur...
    aku hanya bisa berdoa semoga bangsa ini trus maju...
    kita bekerja dan belajar trus...
    saya yakin TUHAN itu tidak tidur..
    untuk temen2 smua mari kita berjuang dengan bekerja/berkarya sekkuat tenaga dan jgn lupa selalu berdoa...
    SEMANGAT...!!!

    ReplyDelete
  16. outsourching adalah sebuah kekayaan feodal yang masih diwarisi oleh para pengusaha Indonesia. Mereka hanya memeras tenaga dan pikiran pekerja, tetapi tidak menjamin atas hasil kerja yang diberikan oleh para pekerjanya.

    HAPUSKAN Outsourching!!!!!

    ReplyDelete
  17. tujuan outsourcing sebenarnya baik, hanya kenyataan di lapangan tidak sebaik teorinya.

    ReplyDelete