Memaster Cendet/Pentet yang Efektif

Setelah tulisan terdahuluku tentang merawat cendet/pentet/toet anakan kali ini, saya akan mencoba share cara memaster cendet yang efektif, Maaf terlambat update hasil masteran cendet ini, dikarenakan anakan cendet yang aku master dulu telah wafat, entah dimakan kucing atau tikus, yang jelas kurungannya hancur, dan hanya tersisa bekas bulu-bulu burung saja.

Mangkanya aku coba lagi merawat lagi cendet dari lolohan, mulai belajar kasih makan, sampai saat ini berumur sekitar 4 bulan, alhamdulillah hampir semua masteran yang aku isikan berhasil dibawakan, hanya tinggal isian kenari dan lovebird belum masuk.

Memaster burung khususnya burung berkicau, paling bagus memang mulai dari dini (dari anakan=red) sebab, burung tersebut masih belum terisi suara-suara dari sekitar, jadi lebih gampang memasternya, walaupun cepat tidaknya hasil pemasteran tergantung dari tingkat kecerdasan dari burung tersebut, jadi jika kita memelihara dari anakan kita harus sabar dan telaten dalam merawat dan memaster burung peliharaan kita dan jangan menyerah.

Dalam memaster burung khususnya cendet, untuk burung lain saya kira hampir sama, syarat utama suara master sebisa mungkin pelan yang penting terdengar oleh burung yang akan dimaster, karena sudah saya coba memaster dengan suara kenari yang mungkin bagi burung terlalu bising malah yang masuk suara ciblek yang setiap pagi-sore terdengar di halaman rumah, dan kalau bisa burung dikerodong (biar di full mendengarkan dan tidak terganggu aktifitas yang terjadi diluar, menurut pengalamanku memaster cendet  milikku lho ya.

Berdasarkan logika dan insting pemula, selain faktor kecerdasan burung, dan volume suara master, 3 hal yang tak kalah pentingnya adalah :

PERTAMA : logikanan burung seperti bayi manusia, saat anda mengajari bayi untuk berbicara tidak mungkin anda akan langsung mempelajari si bayi membaca pastilah perkata/dieja. Sama seperti burung, usahakan salah satu suara burung master itu masuk dulu (berhasil disuarakan oleh siburung) baru kita menambah dengan master lain. contoh jika kita ingin memaster kenari dan gereja (usahakan kenari dulu terus diperdengarkan sampai dia bisa mungkin butuh paling lama 1 bulanan) baru ditambah suara master burung gereja.

KEDUA : Jeda diantara masteran, buatlah jeda sekitar 2-5 menit dalam setiap masternya, bisa mendownload suara jeda yang banyak ditemui di internet. Contoh misal kita memaster kenari yang suara masternya kira-kira 1menit, coba edit suara master tersebut tambahkan jeda 2-5 menit menggunakan software audio editor (aku menggunakan wavepad sound editor untuk menggabungkan atau ngemix suara masteran)

KETIGA : yang tak kalah pentingnya, adalah suara  alam, misal suara hutan, hujan, alam, desiran ombak, atau gemerincik air yang dijadikan backsound suara masteran itu, dengan adanya backsound ini mungkin si burung berpikiran dia sedang berada dialamnya. pengalamanku ditambah backsound tidak sampai seminggu cendet bisa menirukan suara master yang aku berikan.

Untuk menghindari cendet remaja miyik lagi bunyi kek...kek...kek, sambil memainkan sayapnya jika melihat orang, jika anda punya lebih dari satu cendet anakan jangan pernah mengumpulkannya, karena cendet remaja pasti akan kembali miyik, mungkin karena mentalnya belum stabil, ini terjadi pada cencetku sewaktu aku coba latber di tempat teman yang punya anakan cendet. Padahal waktu digantang cendetku anteng, walaupun ngeriwiknya masih jarang. tapi sesampainya dirumah sampai tulisan ini dibuat, cendetku miyik lagi. Ya itu sedikit sharingku tentang memelihara dan memaster burung cendet.