Kiriman email dari seorang teman kantorku, sekedar untuk merenung saja, thanks friend
Pernahkan Anda membayangkannya?
Pada waktu benda-benda angkasa ini diperbandingkan
kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi dan kita para penghuninya.
Jagad raya yang sangat besar.
Dalam skala ini bumi kita tidak kelihatan lagi
Di sini matahari hanya sebesar debu!
Antares adalah bintang ke 15 yang paling terang di angkasa.
Jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya dari bumi.
Lalu . . .
siapakah kita?
apakah tujuan hidup kita?
Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga?
Masihkah kita bisa menepuk dada & berkata "inilah aku!"...??
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
pertamaxx nggak yaaa?
ReplyDeletewaduuuh... kalo gitu bumi kecil banget yaa..
orang2 juga sak menthik thok..
ketabrak jupiter aja udah pasti dedel duwel, apa lagi ketabrak antares..
nggak berani sesumbar apa apa deh..
O'ow...email ini udah Jovie terima kira2 3 tahun yang lalu...
ReplyDeleteMakasih nih diingetin Mas Oeoes..:D
Apapun keadaanya Jovie tetep berani berteriak :
"Inilah aku" yang lagikoment di siniiiii.....
hoyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy....
udah akh...mau ngopi dulu...
mbak tyas sama jovie.. komentarnya dianggap GAK sah oleh... saya (dan Oeoes juga setuju.. kayanya)
ReplyDeletePERTAMAXXX....
*asem oeoes bales dendam*
Subhanallah...
@tyas : kok maleh wedi mbak?hehehehe
ReplyDelete@Jovie : oh ini jovie tho yang teriak-teriak
@firdaus.a : sik mikir2 fir setuju nggak aku, hehehe. gini aja mulai hari ini yang komen pertama di blogkku diwajibkan belikan aku rokok, gimana, setuju kan mbak tyas, mas firdaus, n mbak jovie
untung n'dak pertamax :P
ReplyDeletebtw, biar tuh biji-biji lebih besar dari bijiku, eh biji bernama bumi, tetep manusia ciptaan yang paling mulia kang.
maknya saya ndak mau rendah diri, namun lebih milih belajar rendah hati. makanya, tetep pe'de sebagai richard. ini bukan narsis, tapi narti*. "Narti" membuat kita sanggup menghargai ciptaan lainnya, walau sering disepelekan :P
________
*NARTI = Nikmati ARTi Idup
Kalo saya masih berani berteriak Inilah Aku, mas.. Tapi gak pake menepuk dada lho..
ReplyDeleteSaya pikir ini penting, setidaknya untuk menumbuhkan optimisme kita terhadap sesuatu.
kalau sy membaca dalam kitab suci " tujuan kita hanya untuk beribadah ".. bung Oeoes menulis artikel ini tercatat beribadah juga lho
ReplyDeleteningtyas, kang rias, kang oesoes, jovie dan Kang fird segede apa kalau perbandingnnya segitu?
ReplyDeletesiapakah kita?
ReplyDelete"Kita adalah manusia. Ciptaan allah.
Apakah tujuan hidup kita?
"Tujuan yang sebenarnya adalah untuk ibadah."
Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga?
"Hidup menjadi beharga apabila kita telah mengerti hidup."
Masihkah kita bisa menepuk dada & berkata "inilah aku!"...??
Bisa, kan punya tangan. Tapi kalo buat sombong2an nggak penting..."
saya setuju ma kawan2 semua, selama "inilah aku" berada dalam tataran yang positif, ga' masalah 'kan...
ReplyDelete*Waduuh... rupanya saya dah diabsen ma kang Gus.. gimana ne..* He.he.he... maaf telat pak guru... macet.. hiks..
ReplyDelete*baru nyambung pas liat papan tulis..*
Lha buminya koq ilang pak guru...? Lha trus saya gak bisa difoto dunk.. he.he.he..
*serius..*
Sebesar apapun perbuatan kita paling banter hanya dalam lingkup bumi saja.. Apalagi kalo kita berbuat hanya untuk sebuah kawasan... mungkin tidak ada artinya bila dilihat dari sudut pandang dimensi ruang tempat kita hidup..
Namun arti sebuah perbuatan hanya bisa kita rasakan pada sebuah dimensi yang lebih besar daripada hanya sekedar dimensi ruang.. yaitu pikiran dan perasaan kita...
Percaya diri pada kemampuan yang dimiliki dan amalkan... mungkin itu langkah yang paling simpel yang bisa dilakukan oleh kita, makhluk kecil di tengah belantara semesta ciptaan Tuhan...
bumi adlah bagian terkecil dari alam semesta, oleh krn-nya kita patut untuk selalu me-refresh diri, mengingat kekuasaan ALLAH SWT. Contoh kecilnya saja pas kita berada di atas sebuah gunung, pastinya akan merasakan seberapa dahsyatnya kekuatan SANG PENCIPTA.
ReplyDeletedan saya setuju dengan sobat2 di atas kalau HIDUP ADALAH UNTUK IBADAH, dan DEWA 19 juga ngomonk kalau HIDUP ADALAH PERJUANGAN TANPA HENTI-HENTI, yuk mariii :D
aku adalah aku. yang ingin bekerja di negara orang meski masih satu bumi.
ReplyDeleteaku adalah aku, yang tetap sadar: aku ini debu.
Inilah aku!!! but i'm nothing without "YOU"
ReplyDelete"aku bukan siapa2.. hehehe"
gambar'e apik2 yo
Kekuasaan Ilahi yang tidak dapat dibicarakann dan dilihat secara kasat mata, tapi harus diyakini.
ReplyDeletebumi aja sekecil itu, gimana manusia? apalagi semut? apalagi sel2? apalagi atom? walalahhhh ngelantur......
ReplyDeletebeneran jadi merasa kecil liad gambar ituuuu
ReplyDeletesubhanallah....
ReplyDeletewah kang..saya cuma wong cilik kang ampunnnn.....saya bukan siapa2..saya wong ndeso kang...kabooorrrrrrrrrr...maafkan saya kang yang telat mampir..masih ada demam upacara adat dirumah..hehehe
ReplyDeleteBenar mas..namun manusia sering lupa bahwa dia hidup di planet yang begitu kecil dan berputar
ReplyDeletebagus banget postingannya, nyentuh banget :)
ReplyDeleteSeram T_T, kecil banget ya bumi kita, hiks..ga kebayang kalau tersesat di jagad raya yang maha luas ini, nice post btw ^_^
ReplyDeleteTidak Usah Terlalu Merendah, Yang Jelas Manusia adalah Yang Terbaik dijagat raya ini karena telah dilebihkan akal dan pikiran, meskipun hidup di bumi yang kecil seperti debu. tetapi manusia bisa menggambarkan bintang yang lebih besar dari antares. Semua Apa yang kita lihat dan apa yang kita gambarkan hanyalah semua animasi belaka dari pikiran manusia. Kenyataan alam yang abadi ada dalam diri manusia itu sendiri, alam dalam diri lebih besar dari alam yang kita saksikan skrg,,,,,,,Barang siapa Yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhan-Nya,
ReplyDeleteokelah kalau begitu...
ReplyDelete