Sebidang tanah sedang saja tak usah luas sekali
Setiap ruang ada lampu menerangi
Kadang gelap, kadang remang, kadang terang sekali
Dihalaman belakang rumah buah dan sayuran kita tanami
Agar bila ingin makanan segar, tinggal memetik tak usah ke pasar lagi
Sementara pagar depan rumah tak perlu tinggi
Layaknya menyapa siapa saja saat datang dan pergi
Keteduhan rumah kita nanti
Seperti wajah istriku yang selalu berseri
Penuh senyum, canda dari hati tulus putih
S’lalu menampakkan kesederhanaan yang terpuji
Setiap pintu memberi salam tamu dan penghuni
Warna dinding adalah curahan kasih sayang Ilahi
Jemuran dibelakang laksana dawai harpa dewa dewi
Diterpa angin melantunkan lagu kita tentang “cinta sejati”
by : Jangan Asem Band